
Sebagaimana yang kita ketahui, setiap bahasa memiliki Imbuhan sendiri, begitu juga dalam bahasa Sunda. Setelah kemaren kita membahas mengenai "Kata Yang Berhubungan Dengan Waktu" kini saatnya saya bahas sedikit mengenai Imbuhan dalam bahasa sunda.
Sama halnya seperti dalam Bahasa Indonesia, Bahasa Sunda sekalipun tetap memiliki imbuhan. Dalam sebuah buku yang ditulis oleh (Sudaryat et al. 2007), beliau mengatakan bahwa dalam bahasa Sunda terdapat sebanyak lima macam imbuhan, imbuhan tersebut antaralain:
1. Rarangken hareup (awalan)
2. Rarangken tengah/seselan (sisipan)
3. Rarangken tukang/ahiran (akhiran)
4. Rarangken barung (imbuhan terbelah)
5. Rarangken bareng (imbuhan gabungan)
Dari ke lima macam Imbuhan tersebut, disini saya akan membahas dulu mengenai Rarangken hareup/awalan yaitu merupakan imbuhan yang terletak di awal kata. Rarangken hareup pada bahasa Sunda terdiri dari 16 awalan, diantaranya sebagai berikut: ba, barang, di, ka, n, pa, si, silih/sili-, ti, pada, pang, para, per, pi, sa, sang,ting/pating.
Nah berikut ini beberapa contoh kata yang mendapatkan awalan mulai dari BA sampai Pating, diantaranya:
1.Rarangken hareup/awalan BA
contoh: darat menjadi badarat
2. Rarangken hareup/awalan BARANG
contoh: tuang menjadi barangtuang
3. Rarangken hareup/awalan DI
contoh: baju menjadi dibaju
4. Rarangken hareup/awalan KA
contoh: asup menjadi kaasup
5. Rarangken hareup/awalan N
Pada rarangken hareup N ini terdapat 6 alomorf*, berikut ini ke enam alomorf yang terdapat pada awalan N tersebut beserta contoh kata yang mendapatkan awalan tersebut, diantaranya:
- Rarangken N akan berubah menjadi M. Andaikata digunakan pada suatu kata dasar yang diawali konsonan B atau P (contoh: bawa menjadi mawa, patok menjadi matok).
- Rarangken N akan berubah menjadi N. Andaikata digunakan pada suatu kata dasar yang diawali konsonan T (contoh: Tulis menjadi nulis)
- Rarangken N akan berubah menjadi NG Andaikata digunakan pada suatu kata dasar yang diawali konsonan K (contoh: Katepel menjadi Ngatepel).
- Rarangken N akan berubah menjadi NGA. Andaikata digunakan pada suatu kata dasar yang diawali konsonan B, D, J, L, Y,N, W , H, dan M (contoh: babet menjadi ngababet, dalang menjadi ngadalang, goler menjadi ngagoler, hampas menjadi ngahampas, jauh menjadi ngajauh, lila menjadi ngalila, rapet menjadi ngarapet).
- Rarangken N akan berubah menjadi NGE. Andaikata digunakan pada suatu kata dasar yang diawali konsonan dan hanya terdiri dari satu suku kata (contoh: cet menjadi ngecet).
- Rarangken N akan berubah menjadi NY. Andaikata digunakan pada suatu kata dasar yang diawali konsonan c dan s (contoh: cium menjadi nyium dan sada menjadi nyada).
contoh: tonjok menjadi panonjok
7. Rarangken hareup/awalan PADA
contoh: damel menjadi padamelan
8. Rarangken hareup/awalan SILIH
contoh: tonjok menjadi silihnonjok
9. Rarangken hareup/awalan TI
contoh: teuleum menjadi titeuleum
10. Rarangken hareup/awalan PARA
contoh: ibu menjadi paraibu
11. Rarangken hareup/awalan SI
contoh: dakep menjadi sidakep
12. Rarangken hareup/awalan TING atau PATING
contoh: koceak menjadi patingkoceak
13. Rarangken hareup/awalan PER
contoh: watak menjadi perwatak
14. Rarangken hareup/awalan PI
contoh: tapak menjadi pitapak
15. Rarangken hareup/awalan SA
contoh: alit menjadi saalit
16. Rarangken hareup/awalan SANG
contoh: hareup menjadi sanghareup
Nah demikianlah sekilas mengenai 16 Awalan atau Rarangken Hareup yang terdapat dalam bahasa sunda. Memang cukup banyak sekali dan apabila baru mengenalnya akan sangat susah, namun apabila dipelajari dengan sungguh-sungguh pasti akan teras mudah. Mudah-mudahan apa yang saya bahas diatas bisa memberikan manfaat bagi anda yang ingin belajar dan memahami Bahasa Sunda.
Apabila ada pertanyaan seputar Awalan ini bisa ditulis di Kotak Komentar, Apabila saya bisa menjawabnya akan saya jawab tapi jikalau tidak mungkin teman-teman yang lain bisa membantunya. Dalam kesempatan selanjutnya akan saya bahas mengenai "Rarangken tengah/seselan (sisipan)"
*Pengertian Alomorf adalah anggota morfem yg sama, yg variasi bentuknya disebabkan pengaruh lingkungan yg dimasukinya (msl morfem ber- mempunyai alomorf ber-, be-, dan bel-)