Quantcast
Channel: Teknologi
Viewing all 333 articles
Browse latest View live

Tugas dan Kewajiban Kepala Desa

$
0
0
Menurut Perda Nomor NOMOR 28 TAHUN 2008, setiap kepala Desa yang berada diwilayah Kabupaten Cilacap mempunyai tugas dan kewajiban, sebagaimana yang tertera dalam pasal 61 dan 62. Kewajiban itu antara lain:
  1. Memegang teguh dan mengamalkan Pancasila, melaksanakan Undang-undang Dasar NEGARA Republik Indonesia Tahun 1945 serta mempertahankan dan Memelihara keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
  2. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
  3. Memelihara ketentraman dan ketertiban masyarakat.
  4. Melaksanakan kehidupan demokrasi.
  5. Melaksanakan prinsip tata pemerintahan yang bersih dan bebas dari kolusi, Korupsi dan Nepotisme.
  6. Menjalin hubungan kerja dengan seluruh mitra kerja pemerintahan desa.
  7. Mentaati dan menegakan keseluruhan peraturan perundang-undangan.
  8. Menyelenggarakan administrasi pemerintahan desa yang baik.
  9. Melaksanakan dan mempertanggungjawabkan pengelolaan keuangan desa.
  10. Melaksanakan urusan yang menjadi kewenangan desa.
  11. Mendamaikan perselisihan masyarakat desa.
  12. Mengembangkan pendapatan masyarakat dan desa.
  13. Membina, mengayomi dan melestarikan nilai-nilai sosial budaya dan adat istiadat.
  14. Meberdayakan masyarakat dan kelembagaan didesa ; dan
  15. Mengembangkan potensi sumber daya alam dan melestarikan lingkungan hidup.

Lalu diperjelas lagi dalam Pasal 62, bahwa selain diatas Kepala Desa mempunyai kewajiban untuk memberikan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa kepada Bupati melalui Camat, memberikan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban kepada BPD, serta menginformasikan laporan penyelenggaraan pemerintahan desa kepada masyarakat sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

Nah itulah sebagian tugas serta kewajiban bagi setiap kepala desa yang berada di wilayah Kabupaten Cilacap. Dan hal ini sebagai acuan bagi setiap kepala Desa dalam menjalankan fungsinya serta visi misi yang akan dijalankan. 

Untuk itu hendaklah semua rencana kerja berpedoman pada kewajiban yang telah disebutkan. Hal ini agar segala kebijakan bisa terlaksana dengan baik sehingga berdampak positif bagi kelangsungan pembangunan dipedesaan.

Belajar sunda: Mengenal awalan dalam bahasa sunda

$
0
0

Sebagaimana yang kita ketahui, setiap bahasa memiliki Imbuhan sendiri, begitu juga dalam bahasa Sunda. Setelah kemaren kita membahas mengenai "Kata Yang Berhubungan Dengan Waktu" kini saatnya saya bahas sedikit mengenai Imbuhan dalam bahasa sunda.

Sama halnya seperti dalam Bahasa Indonesia, Bahasa Sunda sekalipun tetap memiliki imbuhan. Dalam sebuah buku yang ditulis oleh (Sudaryat et al. 2007), beliau mengatakan bahwa dalam bahasa Sunda terdapat sebanyak lima macam imbuhan, imbuhan tersebut antaralain:
1. Rarangken hareup (awalan)
2. Rarangken tengah/seselan (sisipan)
3. Rarangken tukang/ahiran (akhiran)
4. Rarangken barung (imbuhan terbelah)
5. Rarangken bareng (imbuhan gabungan)

Dari ke lima macam Imbuhan tersebut, disini saya akan membahas dulu mengenai Rarangken hareup/awalan yaitu merupakan imbuhan yang terletak di awal kata. Rarangken hareup pada  bahasa Sunda terdiri dari 16 awalan, diantaranya sebagai berikut: ba, barang, di, ka, n, pa, si, silih/sili-, ti,  pada, pang, para, per, pi, sa, sang,ting/pating.  

Nah berikut ini beberapa contoh kata yang mendapatkan awalan mulai dari BA sampai Pating, diantaranya:
1.Rarangken  hareup/awalan  BA
contoh: darat menjadi badarat
2. Rarangken  hareup/awalan  BARANG
contoh:  tuang menjadi barangtuang
3. Rarangken hareup/awalan DI
contoh: baju menjadi dibaju
4. Rarangken hareup/awalan KA
contoh: asup menjadi kaasup
5. Rarangken hareup/awalan N
Pada rarangken hareup N ini terdapat 6 alomorf*, berikut ini ke enam alomorf yang terdapat pada awalan N tersebut beserta contoh kata yang mendapatkan awalan tersebut, diantaranya:
  • Rarangken N akan berubah menjadi M. Andaikata digunakan pada suatu kata dasar yang diawali konsonan B atau P (contoh: bawa menjadi mawa, patok menjadi matok).  
  • Rarangken N akan berubah menjadi NAndaikata digunakan pada suatu kata dasar yang diawali konsonan  T (contoh: Tulis menjadi nulis)  
  • Rarangken N akan berubah menjadi NG Andaikata digunakan pada suatu kata dasar yang diawali konsonan  K   (contoh:  Katepel menjadi Ngatepel).  
  • Rarangken N akan berubah menjadi NGA. Andaikata digunakan pada suatu kata dasar yang diawali konsonan  B, D, J, L, Y,N, W , H, dan M (contoh: babet menjadi ngababet, dalang menjadi ngadalang, goler  menjadi  ngagoler, hampas  menjadi ngahampas, jauh menjadi ngajauh, lila  menjadi  ngalila,  rapet  menjadi   ngarapet).
  • Rarangken N akan berubah menjadi NGE. Andaikata digunakan pada suatu kata dasar yang diawali konsonan  dan hanya terdiri dari satu suku kata (contoh: cet menjadi ngecet).  
  • Rarangken N akan berubah menjadi NY. Andaikata digunakan pada suatu kata dasar yang diawali konsonan  c dan s (contoh: cium menjadi nyium dan sada menjadi nyada).  
6. Rarangken hareup/awalan PA
contoh: tonjok menjadi panonjok
7. Rarangken hareup/awalan  PADA
contoh: damel menjadi padamelan
8.  Rarangken hareup/awalan SILIH
contoh: tonjok menjadi silihnonjok
9.  Rarangken hareup/awalan TI
contoh: teuleum menjadi titeuleum
10. Rarangken hareup/awalan PARA
contoh: ibu menjadi paraibu
11.  Rarangken hareup/awalan SI
contoh: dakep menjadi sidakep
12.  Rarangken hareup/awalan TING atau PATING
contoh: koceak menjadi patingkoceak
13. Rarangken hareup/awalan PER
contoh: watak menjadi  perwatak
14.  Rarangken  hareup/awalan  PI
contoh:  tapak menjadi pitapak
15.  Rarangken hareup/awalan SA
contoh: alit menjadi saalit
16.  Rarangken hareup/awalan SANG
contoh: hareup menjadi sanghareup

Nah demikianlah sekilas mengenai 16 Awalan atau Rarangken Hareup yang terdapat dalam bahasa sunda. Memang cukup banyak sekali dan apabila baru mengenalnya akan sangat susah, namun apabila dipelajari dengan sungguh-sungguh pasti akan teras mudah. Mudah-mudahan apa yang saya bahas diatas bisa memberikan manfaat bagi anda yang ingin belajar dan memahami Bahasa Sunda.

Apabila ada pertanyaan seputar Awalan ini bisa ditulis di Kotak Komentar, Apabila saya bisa menjawabnya akan saya jawab tapi jikalau tidak mungkin teman-teman yang lain bisa membantunya.  Dalam kesempatan selanjutnya akan saya bahas mengenai "Rarangken tengah/seselan (sisipan)"

*Pengertian Alomorf adalah anggota morfem yg sama, yg variasi bentuknya disebabkan pengaruh lingkungan yg dimasukinya (msl morfem ber- mempunyai alomorf ber-, be-, dan bel-)

Daftar nama-nama Kepala Desa Panulisan

$
0
0
DAFTAR NAMA KEPALA DESA
YANG PERNAH MENJABAT DI DESA PANULISAN
DARI TAHUN 1801 HINGGA TAHUN 2007

  1. Ki Astramanggala alias Ki Jagara : 1801 - 1817
  2. Ki Jayadiwangsa alias Ki Bekel : 1817 – 1847
  3. Ki Alpiasan : 1847 – 1864
  4. Ki Bangsangali alias Ki Empu alias Ki Bangsaguna : 1864 – 1868
  5. Ki Sastramanggala : 1868 – 1879
  6. Ki Maryani : 1879 – 1884
  7. Ki Asmadiwirya alias H. Idris : 1884 – 1898
  8. Ki Kana Dipadiwirya : 1898 – 1915
  9. Ki Arsadinata alias Ki Gede alias Ki Nanti : 1915 – 1927
  10. Ki Wiradisastra : 1927 – 1931
  11. Ki Sukatmaja : 1931 - 1945
  12. Ki Sumarta : 1945 – 1947
  13. Ki Harjasasmita : 1947 – 14 Juli 1952
  14. Ki Wikarta : 1952 – 1964
  15. Ny. Ene Suwarti : Maret 1964 - Oktober 1965
  16. Supardo Hidayat A.S. : 21 Pebruari 1967 - 2002
  17. Sardoyo : 2002 - 2007
print this page Print disini

Sumber : Buku Pemerintahan Desa Panulisan (1983)

I. Jaman Ki Astramanggala Menjadi Kokolot Lembur

$
0
0
Tersebutlah di lembah Gunung Panulisan seorang tokoh bernama Ki Astramangala yang merupakan murid kesayangan Embah Mayasinga yang telah memiliki hampir semua ilmu dari gurunya. Sehingga ia sangat disegani dan dihormati masyarakat sekitar.

Sifat adil dan bijaksana merupakan landasan dimana ia bisa selalu memecahkan setiap masalah yang ada dan dapat diterima oleh semuanya. Dalam hidup bermasyarakat Ki Astramanggala merupakan pelopor kegotong-royongan, bukan hanya member perintah ataupun petunjuk akan tetapi secara langsung memberikan contoh yang baik, sehingga lambat laun usaha ini membuahkan hasil yang gemilang.


Prinsip ringan sama dijinjing berat sam dipikul, bukanlah hanya sekedar peribahasa belaka, melainkan benar benar diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Karena mereka mneyadarai bahwa gotong royong merupakan sarat utama yang meringankan segala beban kehidupan. Hidup rukun dan sepenanggungan yang dilandasi saling pengertian antara sesame warga panulisan, bukan saja dirasakan oleh masyarakat itu sendiri, melainkan terdengar pula kedaerah lain.


Hal ini menyebabkan banyak diantara penduduk sekitar yang pindah, dan dalam jangka waktu yang tidak berapa lama bertambahlah penduduk Panulisan, ada yang memilih dilembah Panulisan, ada pula ditempat lain disekitar Panulisan. Petak-petak perladangan baru mulai bermunculan dan semakin banyak. Segala jenis tanaman yang ditanam tumbuh dengan subur. Disamping tanaman pangan ada pula kapas sebagai bahan membuat pakaian. Dan pada umumnya mereka sudah mempunyai keterampilan menenun dan memintal kapas dengan menggunakan kincir.


Diselang-selang berladangnya mereka gunakan untuk berburu binatang seperti menjangan, babi hutan, banteng dan lain-lain. Yang memang banyak terdapat dilembah Gunung Panulisan. Berkat ketekunan mereka dalam bercocok tanam, jadilah akhirnya lembah Panulisan menjadi lembah yang subur. Hasil palawija seperti, padi, gandum, wijen, dan tanaman lain berlimpah.


Hari-hari berlalu, tanpa terasa penduduk bar uterus berdatangan sehingga lembah panulisan yang sedianya merupakan hutan belantara, kini berubah menjadi suatu perkampungan yang mengsankan. Rumah panggung beratap ilalang, berdiri ditengah perladangan dilengkapi lumbung padi yang penuh berisi, diligkung pagar bamboo berlapis sebagai alat penghubung antar petak. Suara lesung silih bersautan setiap kali mereka menumbuk padi bergema menerobos hutan belantara dan bukit yang berada disekelilingnya.


Dibalik semua itu tentu saja dengan makin banyaknya penduduk baru berdatangan dari berbagai daerah yang mempunyai adat yang berbeda, akan menimbulkan masalah baru. Tanpa kehadiran seorang pemimpin yang terpercaya, tangguh, ulet serta bijaksana, sulitlah untuk mempertahankan kelestarian budaya yang teleh mereka rintis dengan susah payah selama bertahun-tahun. Kebutuhan adanya seorang pemimpin, kian hari kian dirasakan penduduk yang senantiasa mendambakan keakraban, keadilan dan ketentraman.


Maka pada suatu hari sekitar tahun 1795, berkumpulah semua penduduk dihalaman rumah Ki Astramanggala, untuk mengadakan musyawarah. Tampil sebagai pemimpin musyawarah adalah Ki Jayadiwangsa dari Cipondoh, yang langsung meminta pendapat siapakah yang pantas memimpin.


Ki Jayadiwangsa menyodorkan seorang tokoh bernama Ki Astramanggala yang dipandang pantas menjadi pemimpin, dan spontan mendapat persetujuan dari semua penduduk. Ki Astramanggala diminta menjadi Kokolot Lembur atau kepala adat.


Kepercayaan masyarakat yang dilimpahkan kepadanya, diterima dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab, namun demikian selaku orang yang berbudi luhur serta rendah hati, Ki Astramanggala masih merasakan banyak kekurangan serta kelemahan pada dirinya. Sehingga demi mencapai tujuan bersama, beliau sangat mengharapakan kerja sama yang baik dari segenap lapisan masyarakat.


Disamping itu Ki Astramanggala meminta tegur sapa dari warganya manakala terdapat hal-hal yang dianggap kurang berkenan di hati masyarakat. Permintaanya disanggupi dan saking girangnya perasaan penduduk atas kesediaan Ki Astramanggala menjadi pemimpin, banyak yang menari dan berjingkrak-jingkrak.


Pada kesempatan itu pula Ki Jayadiwangsa sebagai pembantu utama kokolot lembur. Sangatlah beralasan karena sebenarnya sudah sejak lama Ki Astramanggala dan Ki Jayadiwangsa memiliki hubungan yang erat sekali, dimana keduanya adalah murid dari Embah Mayasinga. Mereka berdua memang banyak kesamaan, baik masalah ilmu ketangkasan dan wataknya, yang membedakan hanyalah umur, dimana Ki Astramanggala lebih tua dari Ki Jayadiwangsa.


Sebagai suatu gambaran betapa eratnya hubungan keduanya, apabila ada Ki Astramanggala maka disitupula terdapat Ki Jayadiwangsa. Keterpaduan pemikiran keduanya merupakan suatu kekuatan yang tidak dapat tergoyahkan manakala mendapat haling rintang dalam mewujudkan cita-cita bersama menuju kehidupan yang gemah ripah, loh jinawi, tata tentrem, kerta raharja.


print this page Print disini


Sumber : Buku Pemerintahan Desa Panulisan (1983)

II. Jaman Ki Astramanggala Memperkuat Pertahanan Segara Anakan

$
0
0
Bertahun – tahun lamanya penduduk hidup dalam ketentraman, kedamaian, dan saling pegertian tanpa adanya suatu kejadian yang berarti, di bawah pimpinan Ki Astramnggala.

Sedangkan Panulisan sendiri saat itu seolah-olah masih merupakan daerah tak bertuan, walaupun sebenarnya hanya terhalang lebih kurang delapan kilometer kesebelah utara, terdapat suatu Kadipaten, yaitu Kadipaten Dayeuhluhur. Yang pada saat itu diperintah oleh Raden Tumenggung Prawiranegara putra dari Ngabehi Wiradika II, dan masih keturunan Gagak Ngampar yang pemerintahannya berpusat di Datar, namun sama sekali tidak ada hubungan dengan pemerintahan Panulisan.


Walaupun demikian tidak berarti bahwa Panulisan tidak dikenal oleh daerah lain. Keharuman nama Ki Astramanggala tidak hanya sampai di Dayeuhluhur, tetapi sampai juga di Wanareja bahkan sampai ke Kadipaten Donan yang saat itu diperintah oleh Raden Kertarana yang berkedudukan di Congot Wetan.


Sehingga tidak mengherankan apabila pada suatu ketika di awal tahun 1801, Ki Astramanggala mendapat panggilan dari Kadipaten Donan. Yaitu untuk ikut serta mmperkuat barisan pertahanan pasukan Donan dalam rangak menumpas serta menghadapi serangan bajak laut yang senantiasa membuat onar di daerah Segara Anakan.


Bukan hanya Ki Astramanggala saja yang mendapat panggilan, melainkan banyak pula tokoh sakti dari berbagai daerah, ikut serta memperkuat barisan pertahanan. Sedangkan Ki Astramanggala sendiri, sesaat menjelang keberangkatannya, terlebih dahulu mewakilkan segala tugas serta tanggung jawabnya selaku kokolot lembur kepada Ki Jayadiwangsa, tak lupa juga menyempatkan diri member pesan kepada warganya yang telah berkumpul untuk mengantar keberangkatannya. Istrinya yang pada waktu itu dalam keadaan hamil muda Nampak berlinang air matanya tatkala suaminya berpamitan.


Keberangkatannya diiringi do’a restu serta cucuran air mata semua warga. Untunglah Ki jayadiwangsa yang bijaksana, segera menghibur mereka dengan ucapan-ucapan yang menggugah semangat. Ia berkata bahwa kepergian Ki Astramanggala adalah tugas suci yang bersifat sementara, dan niscaya suatu ketika akan kembali berkumpul dengan warga Panulisan.


Sesampainya di Congot Wetan, Ki Astramanggala langsung bergabung dengan tokoh lainnya di bawah pimpinan Raden Rangga Kertarana. Himpunan tokoh itu merupakan paduan kekuatan tokoh silat kenamaan, sehingga terwujudlah suatu kekuatan yang diandalkan.


Dalam kurun waktu berbulan-bulan beberapa kali terjadi pertempuran dengan para bajak laut, dan setiap kali pasukan Raden Rangga Kertarana bisa mnghancurkannya. Lama setelah pengahncuran terakhir, daerah Segara Anakan menjadi aman tentram, tak ada lagi kerusuhan dan serangan dari bajak laut. Para nelayan kembali melaut, begitu pula dengan petan sibuk dengan pekerjaan ladangnya.


Dendang ria para nelayan yang berhasil mngumpulkan ikan tangkapannya, kembali mengalun dibawa angin laut dan menghilang ditelan ombak. Peristiwa yang lalu sudah mreka lupakan. Tidak terlintas di benak mereka, bahwa pada suatu saat kejadian itu bisa terulang kembali. Dan memang demiakianlah umumnya sifat dari manusia.


Sampai pada suatu pagi disekitar tahun 1801, saat prajurit Raden Rangga telah berangkat ketempat kerjanya, tanpa diduga sebelumnya datanglah serangan bajak laut dengan kekuatan lebih kurang 250 orang yang konon berasal dari Borneo dan Selebes, dan menyerang pertahanan Congot Wetan. Tentu saja serangan mendadak ini membuat pasukan kalang kabut dan tak dapat berbuat banyak apalagi member perlawanan.


Benteng pertahananpun dapat dihancurkan para pembajak. Para prajurit banyak yang terbunuh, sedangkan yang masih hidup berusaha menyelamatkan diri, dengan memasuki hutan di daerah pedalaman. Konon Raden Rangga Kertarana tertangkap oleh para bajak laut, lalu dibunuh serta badannya dipotong-potong menjadi beberapa bagian, dan jenajahnya dimakamkan didaerah Donan.

Sejak peristiwa itu Ki Astramanggala tidak bergabung lagi dengan sisa pasukan melainkan kembali pulang ke Panulisan, yang terlebih dahulu menyempatkan diri menghadap pejabat di Wanareja. Segala kejadian yang telah dialaminya secara detail dilaporkan, sehingga mereka merasa terharu.


Selesai menghadap pejabat di Wanareja, Ki Astramanggala pulang ke Panulisan dan disambut oleh masyarakat serta di beri julukan Ki Jagara, sehubungan telah melaksanakan tugas menjaga segara. Sebagai imbalan atas andil besar yang telah diberikan Ki Jagara terhadap pemerintah maka dijadikanlah Panulisan sebagai sebuah desa oleh pejabat di Wanareja, serta beberapa hari kemudian disyahkanlah Ki Jagara sebagai Kepala Desa yang pertama. Penunjukan Ki Jagara sebagai kepala desa disambut gembira oleh masyarakat Panulisan.


Satu-satunya putra Ki Jagara yang pada waktu ditinggalkan masih dalam kandungan, kini sudah lahir dan dapat berlari-lari. Walaupun belum diberi nama oleh ibunya tapi hari demi hari tumbuhlah dengan sehatnya. Anak kecil itu kemudian diberi nama si Laut oleh ayahnya, sebagai kenangan Ki Jagara pernah bertugas di laut. Si Laut ini kemudian hari mempergunakan nama awal ayahnya, sehingga bergelar Ki Astra Laut.


print this page Print disini


Sumber : Buku Pemerintahan Desa Panulisan (1983)

Upaya Pengentasan Kemiskinan di Desa

$
0
0
Dalam upaya mengatasi pengentasan kemiskinan di perdesaan, hal ini pada dasarnya sudah lama diusahakan bahkan sejak adanya kemiskinan itu sendiri. Namun banyak sekali persoalan-persoalan yang menjangkit perdesaan dimana permasalahan itu saling berkaitan satu sama lain sehingga,  perdesaan sulit untuk keluar dari permasalahan itu sendiri.

Hal ini juga diperparah dengan kurangnya upaya, baik dari pemerintah pusat, daerah dan tentunya pemerintah desa serta masyarakatnya untuk benar-benar berupaya mencari jalan keluar dari kemiskinan tersebut. Sehingga lama-kelamaan kemiskinan itu semakin parah dan bertambah, dikarenakan akar permasalahan serta solusi yang dicanangkan belum sepenuhnya menyentuh kemiskinan itu sendiri.

Kemiskinan kini menjadi suatu identitas yang melekat dengan perdesaan seperti warisan yang diterima turun- temurun. Sehingga tidak heran kalo banyak penduduk desa yang mengadu nasib baik di kota atau menjadi  tenaga kerja di luar negeri dalam upayanya untuk memperbaharui taraf hidup keluarganya.

Semua itu balik lagi kepada kurangnya perhatian dan keseriusan pemerintah, untuk mencari jalan keluar dan mencari program yang benar-benar pas diterapkan disuatu desa. Selain dari pada kurangnya perhatian pemerintah, ternyata banyak persoalan yang menyebabkan terjadinya kemiskinan itu sendiri. Dari beberapa pakar dan para ahli mereka menyimpulkan beberapa persoalan itu, diantaranya:

1. Tingkat pendidikan serta kualitas pendidikan masyarakat yang masih rendah
2. Rendahnya asset yang dikuasai oleh masyarakat perdesaan
3. Pelayanan sarana dan prasarana pedesaan yang kurang memadai
4. Terbatasnya kesempatan untuk melakukan usaha di perdesaan
5. Lemahnya pembangunan berbasis masyarakat dan lemahnya koordinasi didalam pembangunan perdesaan itu sendiri.

Memang bukan suatu perkara mudah bagi pemerintah dalam upayanya mengentaskan kemiskinan, apalagi kalo masyarakatnya itu sendiri enggan untuk merubah kehidupannya sendiri. Karena banyak kecendrungan masyarakat miskin itu adalah malas, namun tidak semuanya seperti itu.

Dari beberapa pokok persoalan tersebut, hendaknya pemerintah harus segera berupaya mencari jalan keluar agar permasalahan kemiskinan ini sedikit banyak bisa ditanggulangi, sehingga persentase penduduk miskin bisa menurun. Lalu upaya seperti apa yang seharusnya dijalankan pemerintah? Nah mungkin sebaiknya pemerintah mempertimbangkan beberapa hal dibawah ini, sebagai suatu solusi dalam upaya pengentasan kemiskinan.

• Pengembangan ekonomi lokal 
• Mempercepat pertubuhan ekonomi lokal
• Peningkatan kualitas sumber daya manusia

Solusi diatas memang bukanlah satu-satunya solusi tepat, dikarenakan setiap wilayah memiliki permasalahan yang berbeda, sehingga penanggulanga kemiskinan itu sendiripun memerlukan solusi yang berbeda juga. Solusi tersebut tidak akan berjalan dengan baik dan menyentuh dasar dari kemiskinan itu, apabila pemerintah tidak serius menanggulanginya dan masyarakat itu sendiri enggan merubah nasibnya menjadi lebih baik lagi.

Belajar sunda: Akhiran dalam bahasa sunda

$
0
0

Sebagaimana yang sudah saya tulis sebelumnya mengenai Imbuhan dalam bahasa Sunda, yang terdiri dari lima (5) yaitu awalan, akhiran, sisipan, imbuhan terbelah dan imbuhan gabungan. Pada kesempatan sebelumnya sudah saya bahas mengenai Awalan, selanjutnya yang akan saya bahas adalah mengenai Akhiran dalam bahasa sunda.

Akhiran atau yang sering disebut sebagai sufik ini dalam bahasa sunda terbagi menjadi lima (5), diantaranya:
A. Akhiran AN
B. Akhiran EUN
C. Akhiran KEUN
D. Akhiran NA
E. Akhiran ING atau NING

Dari kelima akhiran tersebut sebenarnya memiliki arti dan fungsi tersendiri, misalnya ada yang menunjukan tempat, menunjukan hasil dan lain sebagainya. Namun pada kesempatan kali ini saya hanya akan memberikan contoh beberapa kata yang mendapatkan akhiran tersebut beserta artinya.
A. Contoh akhiran AN
Akhiran AN sendiri banyak ditemukan dibeberapa kata, namun kadang kita sendiri tidak pernah menyadari hal tersebut. Nah beberapa kata dibawah ini mungkin bisa sedikit memberikan gambaran mengenai akhiran  AN, dimana diantaranya contoh kata tersebut yaitu:
  • Kuburan (tempat mengubur orang)  berasal dari kata kubur (menimbun)
  • Timbangan (alat untuk menimbang)  berasal dari kata timbang (menimbang)
  • Dagangan (sesuatu yang diperjual belikan, oleh pedagang)  berasal dari kata dagang (berdagang)
  • Bajuan (menyuruh seseorang agar memakaikan baju kepada...)  berasal dari kata baju
Contoh dalam kalimat: Ambu enggal atuh bajuan si ujang teh, eta karunya geus tiriseun (Ambu cepat pakainakn baju ke si ujang, kasihan sudah kedinginan)

B. Contoh akhiran EUN
Sama halnya dengan akhiran AN, akhiran EUN sendiri banyak ditemukan dibeberapa kata. Nah beberapa kata dibawah ini mungkin bisa sedikit memberikan gambaran mengenai akhiran EUN, dimana diantaranya contoh kata tersebut yaitu:
  • Hakaneun (makanan)  berasal dari kata hakan (makan)
  • Gigireun (disamping)  berasal dari kata gigir (samping)
  • Abieun (bagian saya..)  berasal dari kata abi (saya)
Contoh dalam kalimat: Ujang eta cokot bedog gigireun maneh! (Ujang ambil golok disamping kamu)

C. Contoh akhiran KEUN
 Nah beberapa kata dibawah ini mungkin bisa sedikit memberikan gambaran mengenai akhiran KEUN, dimana diantaranya contoh kata tersebut yaitu:
  • Asupkeun (menyuruh untuk dimasukan)  berasal dari kata asup (masuk)
  • Alungkeun (menyuruh untuk dilemparkan)  berasal dari kata alung (lempar)
  • Tuliskeun (menyuruh untuk ditulis)  berasal dari kata tulis (tulis)
Contoh dalam kalimat: Ujang punteun pang asupkeun hayam kana kandangna! (Ujang maaf...tolong masukan hayam ke kndangnya)

D. Contoh akhiran NA
Nah beberapa kata dibawah ini mungkin bisa sedikit memberikan gambaran mengenai akhiran NA, dimana diantaranya contoh kata tersebut yaitu:
  • Balikna (pulangnya) berasal dari kata balik (pulang)
  • Indungna (ibunya) berasal dari kata indung (ibu)
  • Imahna (rumahnya) berasal dari kata imah (rumah)
Contoh dalam kalimatPunteun bade naros, upami imahna Teh Neni palihan mana nya? (maaf mau tanya, kalo rumahnya teh neni disebelah mana ya?)

E. Contoh akhiran ING atau NING
Nah beberapa kata dibawah ini mungkin bisa sedikit memberikan gambaran mengenai akhiran ING dan NING, dimana diantaranya contoh kata tersebut yaitu:
  • Estuning (hanya untuk menguatkan kalimat saja)
  • Bakating (menguatkan kata/kalimat didepannya)
Contoh dalam kalimat: Bakating ku butuh, eta jalma mani wanieun meuli baju anu mahal pisan. (karena perlu sekali, orang itu berani membeli baju yang harganya mahal sekali)

Demikian sedikit bahasan mengenai Akhiran yang ada dalam bahasa sunda, mudah-mudahan bisa menjadi manfaat serta menambah pengetahuan dan pembendaharaan kata. Untuk mengetahui mengenai seputar belajar bahasa sunda silahkan sering-sering datang dan berkunjung ke Blog Urang Kampoeng.

Lembaran rupiah dari pasir sungai Cijolang

$
0
0
Sungai cijolang dan bendung matenggeng
Sungai Cijolang, merupakan batas wilayah dua Propinsi yaitu antara Jawa Barat dengan Jawa Tengah. Sebelah timur sungai merupakan daerah Panulisan, Kec. Dayeuhluhur, Kab. Cilacap yang masuk wilayah Jateng, sementara seberangnya daerah Mekarharja, Kec. Purwaharja, Kota Banjar.

Sejak dulu sungai ini dikenal masyarakat sebagai penghasil pasir, sebagai bahan dasar bangunan. Entah sudah berapa ratus atau ribu bangunan yang telah dihasilkan dari pasir cijolang ini. 

Keberadaan sungai Cijolang memang membawa manfaat Ekonomi yang cukup besar tidak hanya bagi masyarakat Warung Batok atau Mekarharja akan tetapi bagi para penggali pasir dari daerah lain yang mencoba peruntungan di sungai Cijolang ini. Dari waktu kewaktu daerah warung batok terutama yang berada di dekat jembatan sungai Cijolang, semakin ramai banyak warung-warung makan yang berdiri didekat timbunan pasir Cijolang.

Tiap hari diperkirakan terdapat puluhan mobil baik itu Truk, L300 atau SS yang mengangkut pasir dari Warung batok, ada yang kewilayah Jateng atau ke Wilayah JabarMemang pasir disini tidak pernah habis, apalagi kalo musim hujan datang jumlah pasir yang bisa diangkut ke daratan cukup melimpah.
Pengambilan pasir di sungai Cijolang menggunakan perahu kecil sebagai penampung pasir yang kemudian akan diangkut kedaratan dan dikumpulkan sesuai penambang pasir itu atau juragan. Kualitas pasir Cijolang sendiri memang dibawah dari pasir Citanduy yang merupakan sungai didekatnya.

Namun kekhawatiranpun muncul manakala akan dibangunnya bendungan matenggeng, apakah akan berdampak pada jumlah pasir yang didapat ataukah tetap sama. Mudah-mudahan saja pembangunan bendungan ini tidak berdampak negatif terhadap keberadaan pasir Cijolang. (CAK)

Menunggu Hasil dan Kinerja Kepala Desa Panulisan terpilih

$
0
0
Setelah sebelumnya saya pernah menulis mengenai "Mencari Sosok Pemimpin Desa Panulisan" dimana saya berharap banyak kepada pemimpin Desa Panulisan mendatang, serta kriteria apa yang seharusnya dimiliki seorang pemimpin. Kini harapan itu akan tergantung pada pemilihan yang akan dilaksanakan pada Senin, 18 Pebruari 2013.

Sebanyak empat calon akan memperebutkan kursi jabatan Kepala Desa untuk periode 2013 sampai 2017 mendatang. Dimana sesuai peraturan Desa, bahwa seorang Kepala Desa akan memperoleh tanah garapan sawah sebanyak 2 hektar dan tunjangan lainnya yang telah diatur. Namun seharusnya hal tersebut bukanlah menjadi tujuan utama untuk menjadi seorang Kepala Desa, namun yang lebih penting adalah melaksanakan apa yang menjadi kewajiban seorang Kepala Desa sesuai dengan Perda

Seperti yang telah kita ketahui bersama, dimana jabatan itu diperoleh melalui suatu pengorbanan, baik material maupun imaterial. Nah dengan kondisi seperti itu terutama kedudukan yang didapat dari pengorbana material, hal ini yang saya khawatirkan bisa menjadi malapetaka dikemudian hari.

Berikut ini asumsi sederhana mengenai hukum kedudukan dan jabatan versi 'UrangKampung":

“Semakin besar pengorbanan, semakin banyak jumlah hasil yang diharapkan. Sebaliknya, semakin rendah pengorbanan, semakin sedikit jumlah hasil yang diharapkan.”

Inti dari kata-kata diatas jika kita telaah akan memiliki penjabaran, bahwa:
"Jika ada seorang pemimpin yang kedudukannya didasarkan pada besarnya pengorbanan yang ia keluarkan, maka ia akan berusaha mengembalikan pengorbanan tersebut melebihi pengorbanan dia dalam memperoleh kedudukan tersebut. Namun jika pengorbanan dia sedikit, maka semakin sedikit jumlah hasil yang diharapkan"

Namun kesemua itu benar atau salah, sebenarnya ada pada NIAT dari seorang pemimpin tersebut, namun beranjak dari pengalaman dan bukti-bukti yang ada di masyarakat hal itu kemungkinan akan terjadi. Terjadinya hal tersebut sebenarnya kembali lagi pada diri kita sendiri sebagai masyarakat, apakah ada kepedulian terhadap Desa kita sendiri ataukah tidak ada.

Jika kita peduli seharusnya hal tersebut tidak akan terjadi dan bisa dicegah sedini mungkin. Kita punya perwakilan di desa yaitu BPD, dan disitulah kita bisa memberikan kritik serta sarannya demi kemajuan Desa.

Hal tersebut saya ungkapkan karena ada diantaranya Calon Kepala Desa Panulisan yang masih mengandalkan materi untuk memperoleh kedudukan sebagai Kepala Desa. Jika awalnya saja kedudukan tersebuat diperoleh dengan cara yang tidak sesuai bagaimana ketika dia sudah menjadi seorang pemimpin Desa. Apalagi disinyalir ada salah satu calon yang telah melakukan kecurangan yang bisa dikatakan telah melanggar hukum.

Semoga saja Kepala Desa yang terpilih nanti bisa menjadi panutan serta contoh yang baik buat masyarakat, karena hormat atau tidaknya masyarakat tergantung kepada pemimpin  itu sendiri.

Belajar sunda: kamus bahasa sunda ala dayeuhluhur #1

$
0
0
KECAMATAN DAYEUHLUHURDayeuhluhur merupakan satu-satunya Kecamatan di Kabupaten Cilacap yang hampir 100 persen penduduknya berbahasa sunda. Bahasa sunda di Dayeuhluhur sendiri banyak diantaranya yang berbeda dengan bahasa sunda di wilayah tetangga seperti Banjar.

Nah berikut ini beberapa kosa kata kamus sunda yang ada di dayeuhluhur, beserta arti kata.
  • Di endi (di mana)
  • Ngantep (pisan)
  • Nyinaon (nanaonan)
  • Ngadol (bersetubuh)
  • Hageuy (betul/)
  • Dilimpudan (dipinuhan)
  • Ngalalawuh (makan siang)
  • Jabur (makanan yang diberikan kepada orang kerja)
  • Sawan (makian ketika terjadi sesuatu hal, misal: sawan..aing kalah titelejog)
  • Sangko (makian ketika terjadi sesuatu hal)
  • Jidaeud (nanaonan, misal:cuang ulin yuk! akh jidaeud ulin wae, bunex!)
  • Barangteing ( bebas terserah apa aja)
  • Sahang (lada:bumbu masak) 
  • Nyaneut (memakan cemilan yang diberikan saat bertamu)
  • Kutansi ( begitu. misal: ari kutansi kudu kumaha? )
  • Nyadih ( ya tapi masih ragu)
  • Sabrang ( cabe rawit)
  • Landeuh ( bawah )
  • Leubak ( sungai kecil)
  • Selangteing ( g usah)
  • Mang wadeh (
  • Amada gila (
  • Kanca (kamu)
Beberapa kata diatas sering dipakai oleh orang sunda dayeuhluhur, dan ada banyak lagi kata-kata lainnya dan mungkin akan kembali saya tulis dikesempatan lain.

Harga gabah dan nasib petani

$
0
0

Musim panen adalah saat yang ditunggu-tunggu oleh petani pemilik sawah maupun buruh sawah. Karena jerih payah mereka dari mulai musim tanam, akan ditentukan. Apakah padi yang dihasilkan itu telah sesuai yang diinginkan atau malah jauh dari harapan.

Hal ini dikarenakan selama musim tanam telah banyak uang yang harus dikeluarkan baik itu untuk upah pekerja maupun pembelian pupuk. Jadi jika gabah yang dihasilkan sedikit tentu petani akan rugi.

Musim panen adalah musim dimana banyak orang-orang yang mencari pekerjaan, baik itu untuk jasa angkut dari sawah ke jalan, atau jasa Gacong. Gacong merupakan istilah dari memanen atau memetik padi di sawah orang lain. Dimana mereka akan diberi upah berdasarkan jumlah gabah yang berhasil didapat.

Setiap kampung memiliki pengupahan sendiri, ada yang 1:9, 1,5:9. artinya setiap 9 Kg gabah yang berhasil didapat akan diberikan upah gabah sebanyak 1-1,5 Kg. Namun ada juga yang menggunakan sistim bagi hasil. Hasil selama satu hari penuh dari para buruh tani ini biasanya tidak lebih dari 50 Kg, dan itu tidak hanya dari satu pemilik sawah, bisa 2 atau 3. Itu artinya jika di tempat satu telah selesai mereka akan mencari tempat lain yang membutuhkan jasa mereka.

Para buruh tani ini biasanya akan bekerja memetik padi pada sore dan pagi hari. Sorenya untuk memotong batang padi dan paginya untuk merontokan padi atau ngagebug. Adapula yang pagi hari memotong dan sekaligus di rontokan. Alat yang digunakan biasanya berupa, arit dan saron/perontok. Saron merupakan alat untuk memisahkan padi dari batangnya dengan cara di pukulkan.

Beralih pada harga gabah, biasanya para tengkulak/pengepul padi dimusim panen seperti ini membeli padi dengan harga yang murah. Itulah sebabnya para petani yang memiliki tempat penyimpanan biasanya disimpan dulu baru ketika mereka membutuhkan uang dan harga sedang bagus akan dijual ke pengepul.

Harga per Kwintal padi di musim panen seperti ini tidak lebih dari 350.000/Kwintal. Dan itu merupakan harga yang sudah bagus untuk ukuran harga dimusim panen. Hal ini mungkin disebabkan didaerah lain tidak sedang panen padi atau sedang mengalami kekeringan bahkan kebanjiran.

Jika hal ini terus berlangsung, maka petanilah yang akan dirugikan. Perlu suatu sistem yang bener-benar bisa mengatur harga padi dipasaran. dan hal ini menjadi tanggung jawab dari pemerintah sebagai jembatan dari ekonomi.

Tag; gabah, petani, musim panen, sawah

Belajar sunda: Alat bertani orang sunda #1

$
0
0
Kali ini saya akan mencoba membahas tentang alat pertanian, khususnya yang digunakan para petani di pedesaan. Maklum saya orang desa jadi alat pertanianpun bisa dibilang sederhana.

Banyak sekali alat pertanian yang biasanya dipakai oleh para petani untuk mengolah lahan pesawahan. Ada yang terbuat dari bahan besi atau juga jenis kayu. Diantaranya:
  1. Cangkul/pacul
  2. Sabit/arit
  3. Parang
  4. Garokan
  5. Lencod
  6. Garitan
  7. Etem/ani-ani
  8. dan lain-lain
Selain dari pada alat pertanian yang hanya digunakan dalam proses menaman sampai memanen, ada juga alat yang digunakan untuk mengeringkan, mengolah, dan menyimpan hasil panen, misalnya:
  1. Giribig
  2. Halu
  3. Lisung
  4. Leuit
  5. dan lain-lain
Mungkin bahasa diatas cukup aneh bagi sebagian orang, karena memang tiap tempat mempunyai bahasa atau penyebutan sendiri. Namun maksud dan fungsinya hampir sama.

Namun dari kesekian alat-alat pertanian tadi lambat laun hilang seiring perkembangan jaman yang semakin maju. Diantaranya yang sudah jarang ditemukan:
  1. Etem
  2. Halu
  3. Lisung
Dari berbagai alat diatas mempunyai fungsi dan kegunaan masing-masing. Misal Pacul/cangkul biasanya digunakan petani untuk mencangkul galengan serta mencangkul area pesawahan untuk ditanami padi. Yang kemudian untuk mempermudahnya digunakan bajak.

Bajak pada jaman dahulu dikerjakan oleh satu atau dua ekor kerbau. Sebenarnya membajak sawah menggunakan kerbau ini lebih menguntungkan dari membajak menggunakan mesin. Misalnya;tanah akan semakin gembur karena dibantu dengan injakan kaki kerbau yang cukup dalam serta proses yang lama,tanah juga akan semakin subur karena kotoran kerbau yang dikeluarkan.

Hanya saja kalau dilihat dari segi waktu pengerjaanya, membajak dengan kerbau akan lama dibandingkan menggunakan mesin. Ditambah lagi sekarang jarang sekali orang yang mempunyai kerbau. ----bersambung bagian 2--------

Belajar sunda: Alat bertani orang sunda #2

$
0
0
Sebelumnya di postingan pertama mengenai Alat Pertanian Sunda I, saya membahas berbagai alat Pertanian yang sering dipakai masyarakat sunda khususnya di daerah Dayeuhluhur, Cilacap. Nah untuk kali ini saya akan mencoba menjelaskan satu persatu alat tersebut.
  1. Pacul. Pacul dalam bahasa Indonesia sama dengan cangkul, Pacul ini berfungsi untuk membalikkan, memindahkan, dan meratakan tanah persawahan. Pada jaman dahulu sebelum adanya Traktor, pacul menjadi andalan para petani dikala musim tanam dimulai, namun pada jaman sekarang pacul lebih berfungsi untuk membalikan, memindahkan, dan meratakan galengan sawah, yaitu batas antara sawah satu dengan yang lain.
  2. Arit. Arit atau sejenis celurit merupakan alat yang digunakan untuk memotong batang padi pada saat musim panen tiba. Keberadaan Arit ini sebagai pengganti dari terdahulunya yaitu Etem, yang sekarang sudah sulit ditemukan.
  3. Parang. Parang biasanya digunakan sebagai alat potong atau alat tebas (terutama selak belukar) yang ada di galengan/pematang sawah.
  4. Garokan. Garokan merupakan alat untuk meratakan tanah pesawahan sebelum ditanam oleh padi, kadang juga digunakan dalam proses pengeringan padi. Garokan ini biasanya terbuat dari papan, dan diberi gagang, bentuknya menyerupai huruf T.
  5. Lencod. Lencod ini adalah alat yang terbuat dari besi dengan bentuk mirip dengan sendok garpu. Fungsinya untuk menggali tanah yang keras.
  6. Garitan. Garitan merupakan alat bantu pertanian, yang berfungsi sebagai pembuat garis di areal pesawahan agar proses penanaman mudah, serta jarak tanaman satu dengan yang lain sama. Biasanya garitan ini memiliki semacam gigi, antara gigi satu dengan lainnya mempunyai jarak yang sama,ada yang memakai 25 Cm dan ada juga yang 30 Cm. Jumlah Gigi-gigi ini biasanya tergantung si pembuat, disesuaikan dengan areal pesawahan yang ia miliki serta panjangnya garitan.
  7. Etem. Etem atau ani-ani merupakan alat tradisional yang digunakan untuk memotong padi.
  8. Giribig. Giribig merupakan alas untuk mengeringkan padi. Giribig sendiri lebih mirip dengan bilik.
  9. Halu. Halu merupakan alat tumbuk sejenis tongkat yang biasanya terbuat dari kayu atau pohon kelapa dan sejenisnya yang mempunyai ukuran kurang lebih 1,5 meter dengan lingkarannya sebesar pergelangan tangan orang dewasa. Halu digunakan untuk menumbuk padi pada jaman dahulu, karena tidak ada penggilingan padi. Padi yang ditumbuk biasanya ditaruh di lisung.
  10. Lisung. Lisung merupakan alat menumbuk padi yang berpasangan dengan Halu. Lisung mirip dengan perahu, yang terbuat dari kayu dengan diameter besar, ada yang bentuknya panjang dan ada juga yang persegi, dan dilobangi ditengahnya.
  11. Leuit. Leuit merupakan tempat untuk menyimpan padi hasil dari panen di sawah. Jaman dahulu leuit biasanya berbentuk panggung, yang terbuat dari papan kayu. Namun untuk jaman sekarang orang lebih suka membuatnya dengan bahan dari batu bata, dan bentuknya tak lagi seperti panggung.
  12. Saron. Saron adalah alat bantu untuk memisahkan padi dari tangkainya dengan cara di pukul-pukulkan.
Itulah beberapa penjelasan dari sebagian alat-alat pertanian sunda yang digunakan oleh para petani dipedesaan pada jaman dahulu dan sekarang. Untuk lebih jelasnya pada kesempatan lain akan saya berikan foto mengenai masing-masing alat tersebut agar mudah untuk dipahami.

Nasib ratusan hektar sawah di tangan generasi muda

$
0
0
Kecamatan Dayeuhluhur- Ratusan Ha sawah terpampang luas di wilayah ini,dimana sawah sebagai tempat mencari nafkah bagi sebagian besar penduduk di Kecamatan Dayeuhluhur. Hasil dari bertani ini selain untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari yaitu makan, juga sebagian lagi di jual baik itu untuk membiayai kebutuhan lainnya, seperti sekolah anak-anaknya, tabungan dan lain-lain.

Seiring perkembangan jaman nampaknya suatu saat nanti areal pesawahan ini akan beralih fungsi atau bahkan tidak terurus lagi apabila generasi penerus banyak yang tinggal di kota atau memang generasi penerus tersebut tidak mulai diajarkan untuk bertani. Ketika hal ini terjadi maka bisa kita bayangkan beberapa tahun kemudian, apa yang akan terjadi dengan hamparan sawah, mungkin tidak akan ada lagi padi yang menguning, bahkan petak sawahpun sudah tidak kelihatan lagi.

Hal ini tidak bisa dipungkiri berdasarkan kenyataan yang ada di lingkungan sekitar. Pertama, sekarang di wilayah Desa Panulisan sangat susah sekali mencari orang untuk sekedar mencangkul, menanam padi, jikalau ada kebanyakan dari mereka adalah para orang tua dengan umur diatas 50 tahun. Kedua, generasi penerus jarang yang diajarkan untuk bertani atau sekedar ikut pergi kesawah bahkan ada yang belum pernah menginjakan kaki di galengan sawah. Ketiga, generasi yang ada banyak yang meninggalkan desa dan pergi ke kota baik itu untuk mencari ilmu atau mencari pekerjaan. Keempat, generasi sekarang lebih memilih bekerja di kota dari pada meneruskan lahan pertanian milik orang tuanya.

Dan masih banyak lagi fakta lain yang bisa dilihat, sedangkan yang terjadi di sebagian besar wilayah Indonesia bahwa cara bertani yang dipakai adalah masih tradisional belum menggunakan mesin. dan tentunya manusia masih sangat dibutuhkan sekali dalam proses bertani. 

Jika hal ini terjadi maka akan sangat dimungkinkan sekali suatu saat nanti banyak areal pesawahan yang hilang dan beralih fungsi, jikalau tidak ada generasi yang meneruskan dan mau bertani. Jika semakin banyak lahan pertanian yang menyusut, sedangkan makanan pokok masih nasi, yang terjadi adalah semakin susahnya mencari nasi dan mungkin harganya akan semakin mahal. Hal ini justru akan menimbulkan adanya impor beras dari negara lain.  

Entah siapa yang patut disalahkan atau memang tidak ada yang salah dari semua ini, yang pasti jikalau suatu saat ini terjadi yang tidak akan berubah hanya satu yaitu makanan utama kita tetap "NASI". 

*sekedar pendapat penulis yang didasarkan pada kenyataan yang ada dilapangan

Tag; sawah, gabah, harga, padi, beras

Kuliner sunda: Sale pisang panulisan

$
0
0
Buah-buahan merupakan bahan pangan sumber vitamin yang banyak membawa manfaat bagi kesehatan tubuh. Selain buahnya yang dimakan dalam bentuk segar, daunnya juga dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan.

Salah satu buah yang membawa manfaat itu adalah buah Pisang. Buah ini selain dapat dimakan langsung
Pisang dapat dibagi menjadi dua golongan, yaitu :
  1. Pisang yang dimakan langsung, misalnya : pisang ambon, raja sere, raja bulu, cau muli
  2. Pisang yang dimakan setelah diolah terlebih dahulu, misalnya : pisang kepok, nangka, raja, tanduk
Pisang banyak mengandung protein yang kadarnya lebih tinggi daripada buah-buahan lainnya, namun buah pisang mudah busuk. Untuk mencegah pembusukan dapat dilakukan pengawetan, misalnya dalam bentuk keripik, dodol, sale, anggur, dan lain-lain. Sale pisang merupakan produk pisang yang dibuat dengan proses pengeringan dan pengasapan. Sale dikenal mempunyai rasa dan aroma yang khas.

Sifat-sifat penting yang sangat menentukan mutu sale pisang adalah warna, rasa, bau, kekenyalan, dan ketahanan simpannya. Sifat tersebut banyak dipengaruhi oleh cara pengolahan, pengepakan, serta penyimpanan produknya. Sale yang dibuat selama ini sering kali mutunya kurang baik terutama bila dibuat pada waktu musim hujan.

Pisang selain digoreng biasa ternyata bisa dijadikan sale dengan cara tertentu. Peluang usaha sale pisang menjadi salah satu alternatif bisnis bagi Anda. Tak lupa juga kita harus mendesain kemasan, untuk menarik pembeli dan harga jual naik.

Langkah memproduksi kue sale pisang adalah sebagai berikut :
  1. Pisang dikupas kemudian dibelah menjadi dua atau tiga bagian
  2. Pisang dikeringkan dengan sinar matahari
  3. Setelah kadar air mencapai 15-20% maka sale pisang siap untuk dikonsumsikan
  4. Sale pisang bisa dengan rapi, jika ingin dijual.
Di panulisan sendiri terdapat pengrajin pisang sale tepatnya di dusun manggasari (warungbatok).

Tag; sale pisang,kuliner,kuliner,oleh-oleh

Perkebunan karet rakyat

$
0
0
Sejarah yang ada menyebutkan kalo dulunya sebagian lahan perkebunan karet milik PTPN IX adalah lahan pertanian milik warga Desa Panulisan, namun sejak Belanda masuk ke Indonesia terutama wilayah Cilacap. Lahan pertanian milik warga di ambil dan dijadikan perkebunan Karet dengan hanya mengganti tanaman saja, sedangkan untuk lahan tidak ada pergantian. (sumber: sejarah terbentuknya Desa Panulisan)

Seiring perkembangan zaman dan komoditas getah karet semakin dibutuhkan untuk dunia industri, jelas harganya cukup menggiurkan satu Kg getah karet kualitas super bisa diatas Rp. 10.000,- dan minimalnya untuk tiap Kg yaitu Rp. 5.000,-.

Sehingga hal ini menarik sebagian masyarakat yang mempunyai lahan perkebunan untuk beralih fungsi dari kebun kelapa atau pohon albasiah menjadi kebun karet. Ini mengingat umur 5 tahun pohon karet sudah bisa di sadap atau diambil getahnya.

Namun hal yang perlu diperhatikan bahwa menanam pohon karet ini tidak begitu mudah, perlu perawatan terutama pemupukan yang berkala, agar pohon karet bisa tumbuh dengan baik dan menghasilkan getah yang berkualitas. 

Banyak masyarakat Kecamatan Dayeuhluhur yang sekarang menanam pohon karet, sebut saja di beberapa desa antara lain Ciwalen, Pantim, Panbar, Panteng dan masih banyak desa lainnya. Namun ada juga sebagian masyarakat yang hanya ingin mengambil jalan pintas dengan mengambil getah milik PTPN IX. (baca beritanya disini!!)

Dengan demikian adanya perkebunan karet rakyat ini seyogyanya bisa menambah penghasilan bagi masyarakat yang memiliki areal perkebunan. Walau memang tidak bisa dipungkiri bahwa lahan yang dimiliki tidak begitu luas. (cak)

Tag; karet, perkebunan,bahro,PTPN,getah

Bentuk Kepemilikan tanah di pedesaan

$
0
0
Desa Panulisan merupakan salah satu Desa penghasil Gabah di Kecamatan Dayeuhluhur, dan ketika belum dimekarkan menjadi tiga Desa, Panulisan mempunyai tanah gege yang lumayan luas sekali. 

Tanah Bengkok
Tanah bengkok adalah tanah pesawahan yang dimiliki oleh pemerintah Desa. Tanah ini nantinya digunakan juga sebagai bentuk pembayaran atau gaji bagi perangkat desa. Mulai dari Kepala Desa dan pegawai lainnya yang telah disepakati untuk mendapatkan tanah bengkok ini.

Namun yang diberikan hanyalah penggarapannya saja, tetapi hak milik tetap ada pada Desa. Mereka menggarap sawah ini selama mereka menjabat sebagai bagian dari pemerintah desa. Tanah bengkok mungkin berhektar-hektar lebih luas dari pada tanah milik rata-rata penduduk desa lainnya.

Tanah perorangan
Maksudnya adalah tanah sawah milik pribadi baik itu berdasarkan atas hak waris dari orang tuanya, atau membeli dari warga lain. Selain di kelola sendiri kadang sawah ini di gadekan atau disewakan kepada orang lain dengan batas waktu tertentu.

Selain hal itu ada juga dengan mengunakan sistim bagi hasil dengan warga yang tidak memiliki sawah. Kesepakatan berapa jumlahnya adalah hak dari yang punya sawah dan yang mengelola sawah. Sebenarnya masih banyak sistim dalam pengolahan sawah diantaranya, sistim maro, mertelu.

Sistem mertelu, yaitu hasil yang dicapai dari lahan yang digarap dibagi tiga antara pemilik lahan, petani penggarap dan untuk bibit, pupuk serta obat-obatan. Pembagian dilaksanakan setelah hasil panen dikurangi biaya pemanenan. 

Dalam sistem ini pemilik lahan selain menyerahkan lahan garap dalam hal ini sawah, ia juga menginvestasikan bibit, pupuk, dan obat-obatan, sedangkan petani penggarap hanya menyumbang tenaga pengerjaan tanah dari mempersiapkan lahan tanam, penanaman bibit, dan pemeliharaan tanaman. Petani penggarap hanya menyediakan tenaga kerja, sehingga risiko yang ia tangung lebih kecil dibandingkan sistem maro.

Tag: petani,tanah,desa,pesawahan,tanaman,bibit

Belajar sunda: Sisipan dalam bahasa sunda

$
0
0

Setelah sebelumnya saya membahas mengenai Awalan  dan Akhiran dalam bahasa sundakini untuk lebih melengkapi, akan saya bahas mengenai sisipandalam bahasa sunda. Sisipan sendiri dalam bahasa sunda dinamakan sebagai rarangken.

Untuk lebih jelasnya mari kita bahas satu persatu sisipan yang ada dalam bahasa sunda. Sisipan sendiri merupakan imbuhan yang disisipkan ditengah kata dasar. Ada beberapa imbuhan tengah dalam bahasa sunda diantaranya IN, AR dan UM.

Sisipan IN atau disebut dengan rarangken tengah IN
Sisipan IN sendiri bisa kita ditemukan dalam beberapa kata, diantaranya:
a. Sinareng yang berasal dari kata sareng (bersama)
b. Sinambung yang berasal dari kata sambung (menyatukan)
c. Sinatria yang berasal dari kata satria
d. Pinanggih yang berasal dari kata panggih (bertemu)
e. Ginanjar yang berasal dari kata ganjar

Sisipan AR atau disebut dengan rarangken tengah AR
Sisipan AR sendiri bisa kita ditemukan dalam beberapa kata, diantaranya:
a. Gareulis (untuk lebih dari 1 wanita/banyak)  yang berasal dari kata geulis (cantik)
b. Haraseum (untuk lebih dari 1 buah/banyak)  yang berasal dari kata haseum (kecut)
c. Arulin (untuk lebih dari satu/banyak) yang berasal dari kata ulin (bermain)
d. Tareuleum (untuk lebih dari satu/banyak) yang berasal dari kata teuleum (sembunyi ke dalam air)

Sisipan UM atau disebut dengan rarangken tengah UM
Sisipan UM sendiri bisa kita ditemukan dalam beberapa kata, diantaranya:
a. Umaing (egois)  yang berasal dari kata aing (saya)
b. Sumujud (bersujud) yang berasal dari kata sujud
c. Gumantung (bergelantungan) yang berasal dari kata gantung 
d. Gumeulis (merasa dirinya cantik) yang berasal dari kata geulis (cantik)
e. Gumasep (merasa dirinya cakep) yang berasal dari kata kasep (cakep)
f. Sumeblak yang berasal dari kata seblak

Nah itulah beberapa contoh kata yang mendapat sisipan dalambahasa sunda, dan untuk lebih jelasnya lagi pada kesempatan yang lain akan saya bahas mengenai contoh kalimat sehari-hari yang menggunakan beberapa kata yang mendapatkan sisipan.

Dan jika anda tertarik untuk memulai belajar bahasa sunda atau menambah kosakata bahasa sunda bisa mengunjungi halaman Belajar bahasa Sunda atau beralangganan artikel bahasa sunda yang disediakan dibawah postingan ini.

Alat musik tradisional urang sunda #1

$
0
0
Tentunya kurang lengkap jika kita hanya belajar mengenai bahasa sunda akan tetapi tidak mempelajari adat istiadat, kesenian, sejarah dan budaya. Nah kali ini saya akan membahasa sedikit mengenai kesenian sunda, namun yang akan saya bahas adalah alat musik tradisionalnya.

Kita tahu bahwa setiap suku-suku di indonesia memiliki alat musik tradisional yang berbeda akan tetapi ada juga yang hampir sama. Alat musik tradisional ini ada sejak beberapa ratus tahun yang lalu yang telah digunakan secara turun temurun oleh nenek moyang kita sejak dulu, ada yang terbuat dari kayu, bambu, kuningan dan juga besi. Berikut ini beberapa alat musik tradisionalurang sunda yang masih banyak digunakan, diantaranya:

Angklung
Angklung pada dasarnya merupakan alat musik yang terbuat dari bambu, dimana nada yang dihasilkan karena adanya benturan antara bambu satu dengan lainnya. Bambu yang digunakan dalam proses pembuatan angklung ini adalah jenis bambu hitam (awi hideng) dan bambu putih (awi bodas). Pada beberapa tahun yang lalu angklung termasuk kedalam warisan budaya internasional.

Berdasarkan asal mula terdapatnya, angklung sendiri terdiri dari beberapa jenis diantaranya; angklung kanekes, angklung dogdog lojor, angklung padaeng, angklung sarinande, angklung toel, angklung gubrag, angklung badeng, dan angklung sri-murni. 

Sedangkan menurut jenis dalam menghasilkan suara, angklung di bagi menjadi 6 jenis diantaranya; Angklung melodi kecil, Angklung melodi besar, Angklung akom septim, Angklung akom minor, Angklung ko-akom septim dan terakhir Angklung ko-akom minor. 

Agar lebih enak di dengar biasanya musik angklung dimainkan lebih dari satu orang, hal ini untuk menghasilkan bunyi yang diinginkan sesuai dengan kunci nada. Dan cara memainkannya sendiri bisa dikatakan susah-susah gampang, dan perlu dilatih oleh orang yang sudah mahir menggunakannya.

Apabila anda tertarik dan ingin belajar memainkan angklung mungkin bisa mengunjungi, belajar dan sekaligus berekreasi di sebuah tempat yang berada di kota Bandung yang dinamakan "Saung Angklung Udjo".


Calung
Sama halnya dengan angklung, calung sendiri terbuat dari bahan yang sama yaitu bambu (awi), bambu yang digunakanpun sama yaitu bambu hitam dan bambu putih. Calung merupakan alat musik yang terbuat dari bambu yang disusun menyesuaikan tangga nada, dan cara memainkannya adalah dengan memukul setiap ruas bambu.

Ada beberapa bentuk calung yang sekarang masih terjaga yaitu jinjing, gambang, rantay dan gamelan. Namun yang banyak diketahui orang dan terkenal adalah calung jinjing. Calung jinjing sendiri terbagi kedalam beberapa jenis diantaranya; Calung melodi, Calung pengiring, Calung jenglong, dan Calung besar.

Pada perkembangannya calung dimainkan menjadi sebuah kesenian yang berfungsi sebagai sarana hiburan, dimana pementasan kesenian calung sendiri tidak hanya memainkan sebuah nada/lagu, akan tetapi disajikan atau dikreasikan dengan gerakan dan juga lawakan. Dibeberapa daerah yang masih menjaga kesenian tradisional masih terdapat beberapa group calung yang banyak dipentaskan ketika nada acara hajatan(pernikahan/sunatan).

Bersambung #2

Happy birthday to me n thank to my friends

$
0
0
Ucapan selamat
gambar : http://alfisyukrina.wordpress.com

Menikmati hidup tanpa memikirkan kemana arah tujuan hidup ini, adalah sebuah kesalahan yang mendasar yang sepatutnya di ubah agar Hidup ini bisa lebih bermanfaat dimasa ini dan yang akan datang. Semakin lama hidup maka semakin berat beban yang harus ditanggung, serta usia juga akan bertambah. Semakin tua semakin matang dalam berpikir, tapi semakin lemah pikirannya dan juga rapuh tubuhnya. 

29 bukanlah angka yang kecil untuk ukuran umur seorang manusia, namun masih banyak yang harus diperbaiki disegala lini dan sisi kehidupan ini. 

"Terima Kasih Saya Ucapkan kepada "sahabat - sahabat yang telah berkenan ikut mendo'akan saya di hari ulang tahun yang ke-29 ini semoga do'a dari kalian bisa menjadi penyemangat untuk menatap hidup jauh kedepan dengan penuh rasa optimis. 

Hanya untaian do'a yang bisa saya berikan, semoga kita semua senantiasa diberikan kesehatan, keselamatan, umur yang panjang dan barokah, rijki yang halal dan melimpah, serta senantiasa menjadi umat yang selalu bertaqwa.aamiin......

"17 April 1984 - 17 April 2013"

Dodi Hermawan : Met ulang tahun bro, smoga diberi panjang umur, sehat selalu, dan diberi kelancaran dalam hidup. Amin.....
Sigit Apt : met ultah bro
They' In : happy b'day..
Sam Suga : Met milad ms....
Reny Noverika : Pie b'day mas...sukses slalu y mas...jgan lupa mkan2nya,heheheh
Endang Iezamovic : Wilujeng tepang taun ms bro ^_^ moga sehat n pnjang umur...
Bayu Noy : selamat ultah bro
Re Rendhy : Met molad mas cecep,,mg pnjng umr sht n sukss sllu,,,
Singgih Hendrik Purnomo : Met ultah bro,smg pnjang umur,sehat slalu,diluaskn riskinya ,ditingkatkn iman dan takwany,makin sukses kariernya...amien
Ulunjk Sense : bdy ka
Hapsari Fajar Mumpuni : Happy b'day ya..Panjang umur & sukses slalu..
Bundanya Arkaan AlfaiqJuniawan : Happy milad sukses yaaa,,,,
Arbet Siregar : HBD ya cecep wish u all the best
Tar Sono : hbd pak
Indira Ning : wilujeng milad wish u all the best barakallaah, hitungn usia brtambah brbanding trbalik dg sisa usia qta smoga usia qta dtambahkn dlm kbaikn ksehatn & kberkahn aamiin...
My'rhantie Rantie Aja : Happy B'day ya.... Wish u all the best
Sevira Khairunnisa : Happy B'day Ncev... Wish u All the Best..
Indah Luciana : hbd yaaaa :)
Endom Koestomo Soemirta Poetra : Met ultah mang Cecep, mugi panjang yuswa & sukses selalu...
Aditya Naufala : selamat ulang tahun kang cecep, semoga panjang umur dan serta mulia
Maela Agy Kangen's : HBD
Nie Rini Marhayuni : Met ultah yaaa...
Yadi Mulyadi : HBD
Sekar Kinanti : moga blum tlat aq jg mw ngucapn met milad wish u all the best d kobul sgl kpinginan n sukses dunia akherat
Yuli Maniz : met hri lhir aa,,,smoga suksesss
Nengriaobet Noepangsollehna : Hbd Ɣªª ???
Taufick Hidayatulloh : Sahabatku, pada moment hari jadi ini, perkenankan saya mengirim do'a khusus untukmu: "Ya Alloh, Muliakan sahabatku ini.. Pertebal keikhlasan atas pengabdian dan perjuangannya.. Terima sgala amal baiknya.. Limpah-ruahkan rizqinya.. Jaga kesehatannya.. Tinggikan derajatnya.. Berkahi umurnya.. Kuatkan tali persaudaraan kami.. Kumpulkankami dalam kebaikan.." Amin. Selamat Ulang Tahun, Sobat.. Tambah Umur, moga kian bertambah keberkahan hidup kita. Amin. Salam dari kami sekeluarga. 
=(Moh. Taufick Hidayatulloh, Cilacap dan Keluarga)=
Diah Retnowati : MET ULTAH,,,bahagia dan sukses selalu...
Fitri Anima Najla : Met milad moga makin sukses :-)
Via Dwi Cahyani : happy b day
Febriani Rahmadani: hb
Gilly Yozanfa : Happy Birthday
Ferdi Nandus :happy bday kang cecep... wish u all the best ya kang..
Novita Dewi : wish u a happy birthday..
Turmono Bariq : Assalamualaikum met millad kang
Ayu Dwi Cahya Amalia : met ultah. Sukses n sehat selalu.
Rian Agrianto : Wilujeung tepang taun lur...Geura kawin yeuuuhhh.. :D
Venny Oktavia : Hbd
(*) ´¨) 
¸.•´ ¸.•*¨) ¸.•*¨) ¸.•*¨)
(¸¸.•´ ☆ GOD вĿεŝŝ yσΰ ☆ O:) 
' . (¸¸.•´ (¸¸.•´
Neng Ika  : ◦♥.◦♓@Ƥρ♈•βϊ®†ħƉªƴ°.♡· cep mudah2an cepet nyusul si rian آَمِيّـٍـِـنْ يَآرَبْ آلٌعَآلَمِِيِنْ
Yaya Karsan : Hbd Gan..sukses selalu
Ady Kristiyanto : Pibesde
Hanum Sujana :Wilujeng tepang tahun Kaka, barakallah...
IdAh CeRis : Selamat ulang tahuuuuun, Kakaaak. MAkan2. . :D
Buavita Orange : Happy birthday
Endah Susanti : HBD,,,semoga selalu d berikn kesehatan,kesuksesan,keberkahan,,n panjang umur amin
Bid Obib Bae : WTT baraya Barakallah
Agung Nur Hikmah : Met brkurang usia ya om, smga smkin bs mmberikn manfaat utk saudara tmen sahabat dan khususny kedua org tua; makin sehat sLaLu, makin bahagia brsma kLrga, makin bnyak rezeki dan sukses seLaLu ddunia maupun akhirat nanti ya.... SaLam semangat ya Cep
Icel Tasya : Bday semoga tmbh sukses n GBU dech
Dhe-Dhex Iskandar : HBD brow...moga sukses sllu...
Fhera QueenmoglieTrojan : happy birthday maz encep.....panjang umur sehat selalu....cpetan nikah hihihih
Dwi Yuliana Herawati : Selamat Ulang Tahun..semakin suskses!
Karsono Kaspudin : Wilujeng ytepung taun. Mugia Alloh tansah maparin ridho wa barokah-Na.
Komara Tita : Wilujeng tepang taun,,, barakallah
Irma Setiawati :  ◦˚˚°♓ǻρρ♈ϐΐƦ†ђđǻƴ◦°.!! ♥̸̸̸̨̨̨̨̨͡ May God give U Blessing, Healthiness, Longevity and Success..!!•♡.‧:‧♡•˛.◦°◦♥ HAPPY BIRTHDAY...!! •♡.‧:‧♡•˛.◦°◦♥ Wish U all the best...!!!!!♧
Yenny Utami Widiansih : wilujeng tepang taun ...
Abah Gaul Thea : Wilujeung milad ,..
Moch LuQman Al-hakiem : wilujeng tepang taun,mdh2n panjang yuswa,barokah dina sagalana,amiin,
Aditya Pradono : oooooi.. cooooy.. ultah yaaa hehehehehe...met ultah ya coy...
YouYou AZza : happy brithday......moga sukses n bahagia slalu....
Nur Sukmo : wilujeng ulang tahun nyaaaa...
Rina DK : Met Milad....semoga sukses slalu....Amiiiin
Andie Jaloe : met ultah mang,.suksesss . . .
N'thie Fitria MiChan : Happy B'day yaaa.... WUATB
Dede Husen : Hebid mang,
Soraeda Nurfani Citra : met ultah. . .semoga sukses selalu amien. . .
Eros Yunianto Exousia : met ultah cep ...
Yan's Kadoes: Selamat ulang tahun, smg panjang umur, diberkahi rizki, dan sukses selal
Khalid Yogi : selamat ulang tahun mas. semoga sukses selalu. aamiin
A'awr Absyee : HBD lur
Suci'e NoUna Afatie : happy b'day dulurr sukses slaluu bwat mu
Wisnutama Ganesha : met ultah y maz!!

Tag: happy,birthday,ulang tahun,ucapan
Viewing all 333 articles
Browse latest View live